Hasrat Bedah Plastik Tanda Gangguan Mental

Senin, 1 Agustus 2011, 17:28 WIB

Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti

Ilustrasi bedah plastik (inmagine)

BERITA TERKAIT

• Lima Alasan Berjemur Di Bawah Sinar Matahari
• Operasi Suara Agar Lebih Awet Muda?
• Sensasi Menggelitik di Spa 'Tertawa'
• 8 Manfaat Seks Bagi Kecantikan
• Plasenta Domba Alternatif Pengganti Facelift

VIVAnews - Banyak wanita terobsesi tampil cantik dengan tubuh ramping, bibir seksi, hidung mancung, dan bentuk rahang sempurna. Sebagian bahkan rela merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkannya melalui operasi plastik. Normalkah mereka?

Menurut sebuah penelitian di Belgia, keinginan seseorang mengubah bagian tubuh melalui operasi merupakan salah satu gejala gangguan mental. Keinginan itu biasanya muncul setelah melihat refleksi diri di cermin.

Penelitian ini melibatkan 226 pasien usia 16 tahun ke atas, yang datang ke dokter untuk konsultasi operasi hidung (rhinoplasty).

Berdasar hasil analisis, satu dari tiga pasien yang melakukan operasi hidung demi kecantikan mengalami gangguan dismorfik tubuh atau (body dysmorphic disorder, BDD). Ini merupakan kondisi kejiwaan yang ditandai dengan keinginan kuat melakukan perubahan penampilan secara berlebihan.

"Studi ini menunjukkan bahwa prevalensi gejala BDD dalam populasi rhinoplasty kosmetik tinggi dan tingkat keparahan gejalanya memiliki efek negatif pada fungsi tubuh sehari-hari," kata penulis studi.

Dari semua pasien yang melakukan operasi hidung dengan alasan untuk memperbaiki masalah pernapasan, hanya dua persen yang menunjukkan gejala BDD. Sementara mereka yang melakukan operasi dengan alasan kecantikan, 43 persen menunjukkan gejala BDD.

Kepada New York Times, seorang ahli bedah plastik dari Seattle mengatakan bahwa sebuah kesalahan besar jika dokter tetap melakukan operasi kecantikan pada penderita BDD.

"Ini bisa membahayakan kondisi mentalnya, karena rata-rata penderita BDD tidak peduli bagaimana hasil akhir dari operasi plastik yang dijalani. Mereka akan tetap tidak merasa puas dengan hasil yang didapat."

Gangguan dismorfik tubuh ini diperkirakan mempengaruhi 1-2 persen dari populasi. Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

01 Aug, 2011

--
Source: http://kosmo.vivanews.com/news/read/237384-hasrat-bedah-plastik-tanda-gangguan-mental
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com