stop merokok
BERITA TERKAIT
- Rokok, Pemicu Utama 25 Penyakit Tak Menular
- Stop Kebiasaan Ini Jika Ingin Lebih Bahagia
- Mengapa Orang Sulit Berhenti Merokok
- Racun dalam Sebatang Rokok
- 300 Pelajar Deklarasi Gerakan Anti Tembakau
VIVAnews - Indonesia merupakan negara pengonsumsi rokok terbesar ketiga setelah China dan India. Kenikmatan yang memicu candu mampu kerap membuat bahaya rokok terabaikan. Lalu, bagaimana cara untuk menghentikan kebiasaan merokok?
"Pada kenyataannya, 35 juta orang mencoba untuk berhenti merokok, tetapi hanya 7 persen yang berhasil," ujar Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari Sahid Sahirman Memorial Hospital, Dr Aulia Sani, SpJP (K), FJCC, FIHA, FasCC.
Dia mengatakan bahwa candu rokok dipicu kandungan nikotin dalam rokok. Seiring isapan rokok, nikotin akan terserap dalam darah. Dalam dua menit sampai ke otak dan merangsang pengeluaran dopamin, sebuah zat kimia yang menimbulkan rasa nikmat.
Tak sekadar menimbulkan adiksi, nikotin juga memicu tubuh untuk meminta dosis yang lebih tinggi secara bertahap. Itulah mengapa ketika berhenti, tubuh akan merasakan hal yang tidak enak, seperti sakit kepala, mengantuk, atau lapar.
Efek buruk rokok pun bukan hanya menimpa si perokok. Bahkan sebagai perokok pasif, risiko terkena kanker paru-paru meningkat 24 persen dan penyakit jantung dua persen. Anak-anak perokok pasif pun memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena asma, meningitis atau radang selaput otak.
Dia mengatakan, banyak orang tidak tahu bagaimana cara menghentikan kebiasaan merokok. Namun, ada tips yang bisa dilakukan untuk membantu mereka para perokok menghentikan kebiasaanya. Berikut tipsnya:
"Menunda untuk merokok, juga bisa sangat membantu. Bagi yang terbiasa merokok saat bangun tidur, tunda hingga makan siang, dan pada saat makan siang ingin merokok, tunda saat sore hari. Begitu seterusnya, bisa juga menjadi proses berhenti merokok yang efektif," terapis psikologis, Dr Sylvia D Elvira, SpKJ (K) menambahkan.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment