KOMPAS.com - Selingkuh kini sudah bersifat universal. Tak hanya kaum eksekutif yang memiliki banyak uang saja yang bisa melakukan selingkuh. Profesi apapun, bahkan tukang becak sekalipun bisa melakukan selingkuh. Namun, karena kaum eksekutif kadang merupakan
public figure, maka perselingkuhan yang dilakukannya pun menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat.
Seperti survei dilakukan oleh Majalah Eksekutif terhadap 500 orang eksekutif di Jakarta untuk mengamati masalah perselingkuhan. Hasil survei yang dipublikasikan melalui Facebook rupanya mendapat respons dari ribuan orang. Banyaknya pro dan kontra ini menunjukkan antusiasme masyarakat memperbincangkan masalah perselingkuhan. Banyak pula yang mempertanyakan keakuratan data karena sampel yang diambil belum tentu mewakili kaum eksekutif. Namun survei ini terbukti menarik perhatian masyarakat untuk berkomentar.
Dari perbincangan santai bertema "3 dari 2 Eksekutif Selingkuh" yang dihadiri beberapa pria eksekutif di Brewhouse Resto, Senayan City, Rabu (27/7/2011) lalu, Kompas Female menemukan fakta-fakta baru tentang hal ini. Perselingkuhan ternyata sudah dianggap sebagai hal yang biasa, yang menurut para tokoh ini tak perlu terlalu diperdebatkan.
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso -yang hadir sebagai salah satu narasumber- mengatakan, pria eksekutif punya peluang lebih banyak untuk selingkuh, karena memiliki dua keunggulan, yakni
intelektualitas dan finansial.
"Pria eksekutif karena intelektualitasnya akan bisa menduduki posisi atau jabatan yang baik dalam profesinya. Hal ini yang menyebabkan mereka memiliki pergaulan yang luas. Setelah memiliki pergaulan yang luas dan godaan-godaan yang kuat, sisi finansial kemudian mendorong pria eksekutif untuk melakukan perselingkuhan," ungkapnya.
Lelaki yang akrab dipanggil Bang Yos ini juga menuturkan bahwa pria eksekutif, terutama pejabat atau public figure bersikap berhati-hati saat melakukan perselingkuhan. "Biasanya kalau pergi keluar kota, pria eksekutif harus memantau pemberitaan. Selama tidak ada pemberitaan di media massa, berarti aman," ujarnya sembari tertawa.
Bang Yos menambahkan, banyak pria eksekutif di sekelilingnya yang melakukan perselingkuhan dengan cara sembunyi-sembunyi. Mereka janjian bertemu teman perempuannya di suatu tempat tetapi berangkat sendiri-sendiri.
Namun ternyata, tak semua pria merahasiakan perselingkuhannya. Contohnya Alex Asmasoebrata. Pembalap senior ini mengaku selalu jujur kepada istrinya setiap kali melakukan
perselingkuhan. Ia merasa tak ada gunanya bersikap sembunyi-sembunyi. Justru, sang istri selalu tahu bila ia sedang selingkuh.
"Kesalahan pria saat berselingkuh adalah membuat pasangannya merasa tidak berguna lagi. Padahal, meskipun selingkuh, kita harus tetap memberi kepuasan bagi istri kita, tetap memenuhi
kebutuhannya, baik lahir maupun batin. Buatlah agar istri rela suaminya melakukan perselingkuhan. Istri saya malah bangga suaminya selingkuh, berarti suaminya laku," ujar Alex sembari tertawa.
Alex juga menambahkan bahwa seharusnya perselingkuhan tidak perlu diperdebatkan. "Kalau memang senang sama senang ya biasa saja. Istri saya hanya mengingatkan bahwa dosa ditanggung masing-masing," tambah Alex, yang mengakui bahwa perselingkuhan yang dilakukannya itu sudah lama terjadi dan sudah tidak dilakukannya lagi.
Survei mengenai perilaku kaum pria, khususnya dalam hal perselingkuhan seperti ini, bukan pertama kali dilakukan. Bertahun-tahun lalu, pernah juga dilakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa "dua dari tiga laki-laki selingkuh". Bila sampai sekarang masih dilakukan penelitian dengan hasil yang tak jauh berbeda, artinya perilaku seperti ini masih terus berlangsung karena dianggap sebagai hal yang wajar. Dan bila survei dari Majalah Eksekutif ini judulnya "tiga dari dua eksekutif selingkuh", tampaknya hal ini merupakan suatu gambaran bahwa semua pria memang cenderung selingkuh.
Meski begitu, Moammar Emka, penulis buku-buku yang kebanyakan bertema seks dan kehidupan malam Jakarta, survei seperti apapun sebenarnya tidak akan bisa menunjukkan angka
perselingkuhan yang dilakukan laki-laki.
"Survei secanggih apapun tidak akan bisa membuktikan sejauh mana laki-laki berselingkuh, atau
apakah lebih banyak laki-laki yang selingkuh daripada yang setia. Hal ini menyangkut kejujuran para lelaki untuk mengakui apa yang dilakukannya. Jadi sampai kapanpun penelitian atau survei tidak akan pernah akurat dengan kenyataan yang sebanarnya," tukasnya.
Sent from Indosat BlackBerry powered by
--
Source: http://female.kompas.com/read/xml/2011/07/28/13274447/Tiga.dari.Dua.Pria.Eksekutif.Selingkuh
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment