Giorgio Armani. (Foto: Google)
NAPAS Oriental mendominasi koleksi adi busana Giorgio Armani di Paris Haute Couture. Untuk lini Armani Prive miliknya, desainer berambut putih tersebut memilih Jepang sebagai inspirasinya yang kemudian dituangkan dalam koleksi bersiluet kimono dan glamorama ala geisha.
Bukan tanpa maksud jika Armani mengambil tema "Homage to Japan" untuk koleksinya. Desainer asal Milan tersebut mengatakan, Jepang selalu berpengaruh besar bagi koleksinya, dan melalui "Homage to Japan", Armani bermaksud berterima kasih sekaligus memberikan penghormatannya kepada Negeri Matahari Terbit itu.
"Jepang sangat memengaruhi koleksi saya dan keberanian serta ketabahan luar biasa yang diperlihatkan masyarakat Jepang saat tertimpa tsunami dan gempa bumi,membuat saya semakin kagum kepada Jepang," ucap Armani kepada Fashion Wire Daily, saat ditemui di Palais de Chaillot, lokasi pertunjukan couture-nya.
Namun, penghormatan Armani kepada Jepang tidak berarti panggung Armani Prive dipenuhi geisha berpupur putih yang membawa payung kertas bermotif bunga,melainkan hadir dalam napas kontemporer yang kental dengan aura Timur. Jepang dihadirkan dalam motif prints atraktif di atas gaun-gaun berpotongan selutut.
Motif mikado, bunga sakura, dan grafis kuil-kuil Jepang menjadi inovasi terbaru Armani. Namun, tidak dihadirkan utuh menjadi sebuah gaun, prints tersebut justru menjadi detail di koleksi Armani, baik pada kerah, lining, maupun saku, yang membuatnya semakin menarik. Sebagai padanannya, Armani menambahkan ragam mantel hitam nan elegan maupun jaket shantung nan eksotis.
Obi, yang identik dengan gaya fashion wanita Jepang masa lalu, hadir sebagai twist menarik, bersama-sama dengan aksen pita kulit dan clutch berpalet merah yang semakin menambah mood Oriental. Hiasan lain yang ditambahkan Armani adalah rangkaian topi unik besutan milliner Philip Treacy.
No comments:
Post a Comment