Niat, tujuan, target dan strategi serta waktu evaluasi kemajuan mesti  ditetapkan sejak awal. Juga, siapkan hadiah dan hukuman sebagai imbalan.  Contohnya, sewalah film kesukaan. Jika berhasil memenuhi target,  tontonlah; Jika gagal, kembalikan saja; Punya diary? Nggak ada salahnya  untuk melihat catatan kegiatan “O” itu, misalnya berapa kali sehari /  seminggu, pada jam berapa saja dilakukan, kejadian apa yang  mengiringinya, dimana dan pada suasana apa saja onani dilakukan.
Ngapain  pakai lihat catatan segala? Untuk bikin kalender pencapaian target,  tentunya; Susunlah sebuah daftar berjudul “Aktivitas yang Kusukai”.  Kemudian tuliskan “Onani” (dan aktivitas lain yang berkaitan dengan  seks) pada nomor satu, kemudian aktivitas nomor dua, tiga, dan  seterusnya. Syaratnya, haruslah aktivitas yang bisa kita lakukan,  menyenangkan, dan positif; Biasanya onani dilakukan di pagi hari dan  menjelang tidur pada malam hari. Nah, silakan beronani kecuali di  waktu-waktu tersebut; Jika langkah 4) berhasil, coba langkah  selanjutnya: Biasanya onani dilakukan pada saat kita menghadapi suatu  masalah, dan kita butuh “rekreasi” sejenak untuk melupakannya.
Nah,  pilihlah sebuah aktivitas dari daftar untuk dilakukan pada saat kita  ingin beronani saat menghadapi masalah; Onani juga sering dilakukan pada  saat tidak ada orang di sekitar kita untuk diajak komunikasi. Nah,  usahakan untuk selalu berada di tengah-tengah orang lain; Onani juga  biasanya dilakukan setelah melihat sesuatu yang syuuur. Nah, kurangi  konsumsi menu “sjurasic” itu kalau memang pingin mengurangi onani. Cara  lain, pakailah karet gelang di tangan. Jika lewat sebuah “pemandangan  yang indah”, kita bisa menjepret lengan kita untuk mengalihkan  perhatian; Onani juga menjadi pilihan pada waktu tidak bisa tidur atau  terjaga di tengah waktu tidur.
Nah, kita bisa pilih: Berusaha  kembali tidur atau tetap bangun. Jika pingin tidur lagi, pilih aktivitas  yang menimbulkan kantuk. Jika ingin tetap terjaga, lakukan aktivitas  yang disukai dan menuntut konsentrasi (misalnya, main game) atau lebih  baik mandi keramas. Bagi yang muslim bisa dilanjutkan dengan shalat  tahajud; Olahraga bisa meningkatkan vitalitas, sehingga dorongan seksual  juga meningkat. Tapi, olahraga juga menghabiskan tenaga yang sedianya  digunakan untuk onani. Jadi, tetaplah berolahraga dan hindarilah hal-hal  yang mendorong untuk onani; Onani sering jadi kelanjutan dari ngelamun  jorok.
Nah, selain teknik karet gelang di atas, selalu sibukkan  dirimu dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Misalnya, jika PR untuk  hari ini sudah dikerjakan, lanjutkan dengan PR untuk besok, atau  koreksi lagi untuk meningkatkan kualitas PR-mu; Cobalah untuk menantang  dorongan onani. Jika biasanya kita “menyerah” setelah 1 minggu, lain  kali coba untuk durasi dua minggu. Ada beberapa “senjata” yang bisa kita  gunakan untuk melawan dorongan onani, misalnya meditasi, doa, wacana  diri, dll; Setelah periode waktu tertentu (misalnya satu bulan),  evaluasi keberhasilan program. Temukan dan perbaiki kegagalan program
No comments:
Post a Comment