Friday, July 29, 2011

Rusia Bertekad Kurangi Jumlah Perokok

 Kamis, 28 Juli 2011

Mengingat 40 persen orang Rusia merokok, Presiden Rusia Dmitry Medvedev ingin mengurangi jumlah perokok 10 sampai 15 persen tahun 2050.

Kebiasaan merokok masih sangat populer di Rusia, di mana 40 persen penduduknya adalah perokok.

Foto: ASSOCIATED PRESS

Kebiasaan merokok masih sangat populer di Rusia, di mana 40 persen penduduknya adalah perokok.

Elena Zlatoustovskaya duduk di sebuah restoran terkenal di Moskow. Ia terlihat cantik, ramping dan seksi memegang rokok ultra-slim di antara jari-jarinya. Setidaknya itulah gambaran pemasaran yang Anda bayangkan. Tapi Elena seharusnya tahu karena ia adalah seorang eksekutif utama di perusahaan hubungan masyarakat Edelman di Moskow.

Ia mengatakan, "Merokok adalah hal yang cukup tradisional di Rusia. Banyak perempuan merokok di Rusia. Ini adalah masalah sangat besar bagi Rusia. Banyak orang terbiasa merokok rokok murah dengan tembakau kualitas rendah. Mereka terbiasa untuk merokok. "

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendudukkan Rusia sebagai salah satu negara dengan perokok terbanyak per kapita di dunia, lebih banyak dibanding Indonesia atau Tiongkok.

Menurut Elena, pengiklan menggunakan setiap teknik dan upaya untuk mendapatkan lebih banyak perokok. Sangat umum melihat perempuan muda cantik berdiri di jalan-jalan kota yang paling ramai, seperti Tverskaya, untuk menawarkan rokok kepada orang yang lalu lalang.

Sophia Malyavina adalah pejabat Departemen Kesehatan Rusia. Malyavina mengatakan pemerintah menyadari kenyataan bahwa banyak orang muda menjadi sasaran perusahaan rokok dan pemerintah bekerja keras untuk mengatasi masalah itu. Ia mengemukakan masalah ini di stasiun televisi pemerintah berbahasa Inggris, Russia Today.

Katanya, pemerintah akan melarang merokok di tempat umum mulai tahun 2015. Selain itu, Malyavina mengatakan bahwa para pejabat sedang membahas kenaikan pajak tembakau. Tambahnya, harga rokok sekarang sangat terjangkau, terutama bagi kaum muda.

Sementara itu, pemerintah juga melarang iklan rokok di televisi dan telah memperkenalkan label peringatan pada bungkus rokok yang berbunyi "Rokok Mematikan," dan "Merokok dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, kematian dan impotensi." 

WHO ingin Rusia berbuat lebih banyak, seperti yang dilakukan negara-negara lain, seperti menempatkan gambar-gambar mengerikan, misalnya paru-paru yang rusak akibat rokok, pada bungkus rokok.

* Harus Dilengkapi
Dengan mengisi formulir ini, Anda setuju: Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sebelum mempublikasikannya. Tidak semua komentar akan kami publikasi. VOA berhak menggunakan komentar Anda dalam semua cabang siaran VOA. Syarat Perjanjian

29 Jul, 2011


--
Source: http://www.voanews.com/indonesian/news/Rusia--126326823.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...