TEMPO Interaktif, Jakarta -Peribahasa "Air tenang menghanyutkan" menjadi inspirasi perancang Ardistia Dwiasri. Pada Kamis pekan lalu di Function Hall Plaza Indonesia, Ardistia menyajikan rancangan bertema "Relaxed Elegance" melalui labelnya Ardistia New York. "Saya menemukan makna ketenangan dalam bahan polos yang saya yakini bermakna menghanyutkan melalui sisi elegannya," kata wanita yang memulai debut di bidang mode setelah Fall Winter Collection New York pada 2007 lalu itu.
Ardistia sepakat kemewahan berbusana menjadi pilihan dan daya tarik bagi masyarakat urban. Tapi, keberaniannya mengeksplorasi bahan polos menjadi karya yang ditujukan bagi kaum urban itu bukan hal mudah. Dengan mengandalkan kreativitas sebagai daya tarik utama, Ardistia menyuguhkan sentuhan penuh detail sehingga berkesan mewah yang disukai kaum urban.
"Terkadang kita suka judgment buruk kalau polos itu kesannya konvensional atau jadul. Namun saya meyakini, polos dengan aksen detail sebagai kekuatan," ujar perancang yang sebelumnya selalu menyajikan karyanya melalui bahan bermotif cetak itu.
Sejak tiga tahun lalu terjadi perubahan sikap. Ardistia lebih memilih memakai bahan polos. Lulusan Persons The New School for Design, New York, itu rupanya mengamati kehidupan masyarakat masa kini yang hiruk-pikuk sebagai inspirasinya terhadap pemilihan bahan yang dikenakan dalam karyanya.
"Kehidupan yang hiruk-pikuk membutuhkan sesuatu yang sederhana, yang menyajikan kemewahan dan keindahan dengan kualitas tinggi,'' ujarnya.
Aksen detail yang dimaksud Ardistia antara lain muncul dalam gaya arsitektur, lipitan, hingga kerutan. Disajikan di bagian leher, punggung, dan pinggang memberikan kesan berbeda. "Kesannya memang feminin mengenakan dress setinggi lutut maupun semata kaki, rok mini, blus maupun celana pendek," ujarnya.
Sementara itu, jaket, bolero, dan rompi panjang, termasuk saku, menjadi paduan agar tampilan tampak modern dan elegan. Pakaian berbahan polos semakin tampak bersih dengan warna-warna camel, cream, nude, dengan semburat citrus, jingga, atau hijau yang eksotis. Dengan mengkombinasikan cutting dan warna tegas sederhana memunculkan karakter wanita dewasa.
Peraih gelar sarjana dan master di bidang Industrial dan Manufacturing Engineering dari Northeastern University, Boston, Amerika Serikat, itu mengatakan, "Kesan sopan, mewah menawan, memberikan semangat positif bagi si pemakainya."
Melalui busana siap pakai ini, koleksinya bisa dikenakan untuk usia 25 hingga 55 tahun. Dia membanderol harga pada koleksinya mulai US$ 100 sampai US$ 600. "Saya percaya bisnis bisa berjalan terus asalkan kita menguasai pasar dan paham kekuatan kita," ujar Ardistia, yang pernah magang di Rumah Mode Diane Von Furstenberg.
Koleksi wanita tomboi itu berada di 98 butik yang tersebar di lima benua. Labelnya berbasis di New York dan tersebar di sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat, Kanada, dan Timur Tengah. Saat ini dia sedang mengembangkan pasar di negara Asia Pasifik, seperti Singapura, Hong Kong, dan Australia.
Ardistia tergolong hati-hati dalam memasuki segmen pasar. Hal ini lantaran perjuangan besar yang dia lakukan demi mencapai kesuksesan, semisal sekarang melalui proses panjang. "Saya merintis dari nol dan merasakan jatuh-bangun serta dukacitanya." kata Ardistia, yang merintis karier dari mendesain, menjahit, hingga menjual langsung ke butik-butik.
l HADRIANI P
--
Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/hobi/2011/07/26/brk,20110726-348523,id.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment