Dalam edisi terbaru jurnal Alcoholism: Clinical & Experimental Research juga menuliskan, hal ini terjadi karena otak gadis remaja rentan terhadap bahaya dari alkohol dan dapat berkembang lebih awal dari pada remaja laki-laki. Para peneliti melakukan tes ini pada 95 remaja yang berusia 16 sampai 19 tahun.
Kebiasaan mabuk-mabukan pada remaja perempuan lebih dispesifikkan pada mereka yang meminum lebih dari tiga gelas bir atau lebih dari empat gelas anggur dalam sekali hang out. Sementara pada remaja laki-laki, kebiasaan minum ini secara konkrit digambarkan dengan minum empat gelas bir atau sebotol anggur.
Tes yang sama kemudian dilakukan pada 31 pria dan 24 perempuan yang tidak memiliki kebiasaan minum berat dan hasilnya diperbandingkan. Menggunakan scan MRI, tim peneliti menemukan bahwa remaja perempuan peminum berat mengalami penurunan aktivasi fungsi di beberapa daerah otak dibandingkan dengan remaja perempuan bukan peminum ketika melakukan tugas spasial yang sama.
Para peneliti menyimpulkan hal ini dapat menyebabkan masalah ketika mengemudi, berolahraga yang melibatkan gerakan kompleks, menggunakan peta atau mengingat untuk mencari suatu tempat.
Susan Tapert, profesor psikiatri di University of California dan penulis yang memimpin penilitian ini, mengatakan perbedaan-perbedaan aktivitas otak ini akan berdampak negatif pada fungsi lainnya, seperti konsentrasi dan sistem kerja memori. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa 'sistem kerja memori' itu berupa fungsi otak yang bekerja dalam menambahkan angka-angka, berpikir logis dan penalaran. (Zeenews/Vin)
No comments:
Post a Comment