Friday, July 15, 2011

Batik Pesisir Inovasi Ikuti Zaman

Kreasi batik pesisir Ramli (Foto: Runi/okezone)

Kreasi batik pesisir Ramli (Foto: Runi/okezone)

UNESCO telah mencanangkan batik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia. Tak mengherankan bila eksplorasi batik kini kian gencar.

Lewat eksplorasi tiada henti, batik diketahui tak hanya berasal dari pulau Jawa. Sebab di ujung Tanah Air sekalipun, batik tetap dapat ditemukan, salah satunya batik pesisir.

Batik pesisir adalah salah satu motif batik tulis khas Pekalongan yang telah dikembangkan dan mengalami inovasi-inovasi sesuai perkembangan dan permintaan konsumen. Pengrajin batik pesisir terkonsentrasi di Desa Kemplong, Wiradesa, tepatnya belok kanan (dari arah Jakarta) di persimpangan Wiradesa.

Lama pembuatan batik pesisir bervariasi, berkisar antara 1-6 bulan, tergantung tingkat kesulitan dan kompleksitas komposisi warna. Hargapun bervariasi antara Rp1 juta sampai Rp6 juta.

Bahan baku batik pesisir berupa mori katun dan rayon (polyester) sutra. Proses pembuatannya dimulai dengan pencucian kain-kain tersebut di atas tungku air panas guna menghilangkan bahan-bahan kimia (auxillaries) yang terdapat dalam kain.

Setelah itu, proses pengeringan dan pelurusan di mana kain dikirim ke bagian pola untuk digambarkan pola/desainnya. Bahan batik pesisir yang telah berpola tersebut dikirimkan ke bagian pengrajin batik tulis.

Proses pembuatan batik memang rumit, dengan beberapa kali proses pewarnaan pola di mana setiap pemberian warna tertentu, bagian lainnya harus ditutup dengan wax (malam) supaya tidak terwarnai. Proses pewarnaan ini bisa sampai sepuluh kali, bahkan lebih, sesuai tingkat kesulitan maupun pola warnanya.

Proses pewarnaan dan cara memegang canting ternyata bervariasi, sebagaimana setiap orang berbeda dalam hal menulis dengan tangan. Proses canting ini juga unik di mana setiap memulai "penulisan" pada pola dengan menggunakan wax (malam), ujung canting harus ditiup untuk mendorong buble udara yang bisa memblok alur wax melalui ujung canting.

Di samping desain yang tradisional, batik pesisir mempunyai beberapa desain klasik yang telah disukai sejak dulu, yaitu design Belanda, China, dan Jepang.

  • Adibusana Tetap Memesona
  • Heritage, Koleksi Lebaran Universal dari Shafira
  • Couture vs Ready-to-Wear
  • Menuju Indonesia Jadi Pusat Mode Muslim Dunia
  • Parade Islamic Fashion Mecca Sambut Ramadhan
  • Seragam Kerja Juga Ikuti Tren
  • Saatnya Tingkatkan Industri Seragam Kerja Tanah Air
  • Seragam Kerja pun Bisa Tampil Modis
  • Tanding, Serena Williams Tampil Bling-Bling

Source: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/15/29/480305/batik-pesisir-inovasi-ikuti-zaman

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...