Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Sulteng Greesje Kuhu, di Palu, Kamis, mengatakan, ratusan ekor ayam yang mati itu sudah diperiksa di laboratorium dan positif terinveksi virus AI.
Semua ternak ayam tersebut, kata Greesje, milik warga yang tersebar di sejumlah kelurahan di Kecamatan Palu Barat, dan Palu Selatan.
Berdasarkan laporan dari Dinas Peternakan Kota Palu kepada Dinas Peternakan Provinsi Sulteng menyebutkan ratusan ekor ayam buras dan ketawa yang mati karena flu burung terjadi selama empat hari terakhir ini.
Kasus flu burung pertama terjadi pada Minggu (24/7) di Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat. Ada puluhan ekor ayam buras di kelurahan itu tiba-tiba mati. Setelah diteliti ternyata positif terserang virus AI.
Beberapa pekan lalu, virus AI juga menyerang sebanyak 39 ekor ayam buras milik sejumlah warga di Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Hasil penelitian yang dilakukan tim kesehatan Dinas Peternakan Kabupaten Sigi menunjukan kematian puluhan ekor ternak ayam di sana positif yang virus AI.
Guna mengantisipasi agar penyebarannya tidak meluas, Dinas Peternakan Kabupaten Sigi, dan Kota Palu melakukan penyemprotan terhadap kandang ternak ayam di sekitar lokasi tempat kejadian.
"Hanya itu yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus AI terhadap ternak-ternak ayam peliharaan warga," katanya.
Menurut Greesje, Kota Palu dan Kabupaten Sigi termasuk daerah rawan flu burung sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
(BK03) (R007)
--
Source: http://www.antaranews.com/berita/269174/140-ekor-ayam-mati-akibat-flu-burung
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment