Menurut mereka “merokok itu bagaikan makan cabe”, jika tidak ada rokok, rasanya hambar. Jadi harus ada rokok setiap saat untuk diisap, apalagi setelah makan, rokok “wajib” dan “harus” ada. Rokok yang diisap oleh seseorang mutlak melalui mulut, berkontak dengan gigi dan jaringan lunak (mukosa) rongga mulut sehingga dapat dipastikan rokok mempunyai pengaruh terhadap gigi dan mulut anda, karena bagian ini (gigi dan mulut) adalah yang pertama terkena paparan asap rokok.
Lalu apa pengaruh rokok pada gigi dan mulut?
Merokok telah lama dikaitkan dengan resiko penyakit jantung, stroke, diabetes yang semakin buruk, penyakit pernafasan, dan bayi dengan berat lahir yang rendah. Jika berbicara tentang kesehatan gigi maka merokok merupakan penyebab utama “tanggal”nya gigi/kehilangan gigi serta penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis). Resiko gigi tanggal akibat rokok juga bisa anda baca disini. “Tanggal”nya gigi adalah akhir riwayat perjalanan hidup dari sebuah gigi, suatu proses yang tidak pernah bisa sama sekali untuk dikembalikan.
Efek buruk rokok terhadap gigi dan mulut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bau mulut
Ya,merokok dapat menyebabkan timbulnya bau mulut (istilah medisnya halitosis). Ini tidak dapat diatasi dengan menyikat gigi atau menggunakan obat kumur. Jika anda adalah seorang perokok maka siapapun yang ada di dekat wajah anda pasti tahu bahwa anda adalah seorang perokok.
2. Mengubah warna gigi (menimbulkan staining)
Staining adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi. Jika anda sering merokok, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa warna gigi anda akan berubah. Gigiyang tadinya berwarna putih, maka akan menjadi lebih “kuning”. Jika anda merokok dalam waktu yang lebih lama lagi, mungkin selama beberapa tahun, maka warna gigi anda akan berubah menjadi “cokelat”. Tentu akan sangat mengganggu estetik atau penampilan anda.
3. Tartar lebih mudah berkembang
Tartar atau yang biasa disebut kalkulus adalah plak berisi bakteri yang telah mengalami pengapuran atau kalsifikasi dan kadang menempel pada permukaan gigi anda. Tartar jika tidak dihilangkan dapat menyebabkan penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis). Tartar banyak ditemukan pada perokok.
4. Mempengaruhi perlekatan tulang dan jaringan lunak pada gigi
Jika dalam mulut seorang perokok terdapat gusi yang turun (receeding gums), maka aktivitas merokok akan memperparah keadaan tersebut yang akan menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan panas atau dingin karena terbukanya sebagian dentin.
5. Menunda proses penyembuhan
Merokok dapat menunda penyembuhan jaringan lunak rongga mulut anda karenarokok mengurangi pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan gusi.
6. Menyebabkan penyakit periodontal (periodontitis)
Periodontitis adalahPenyakit radang kronis yang terjadi akibat aktivitas plak bakteri, yang diawali oleh timbulnya radang pada gusi dan berlanjut hingga terbentuknya poket gigi, kehilangan perlekatan tulang dan berakhir pada “tanggal”nya gigi. Perokok mempunyai resiko yang besar untuk perkembangan penyakit periodontal menjadi lebih parah dibandingkan dengan bukan perokok. Ini dikaitkan dengan lemahnya mekanisme pertahanan tubuh para perokok sehingga lebih rawan terkena penyakit periodontal
7. Resiko tinggi terhadap kanker rongga mulut
Ini adalah resiko yang paling menakutkan dari efek merokok pada gigi dan mulut. Dimana diketahui bahwa para perokok mempunyai resiko 6 kali lebih banyak menderita kanker rongga mulut. Ini dikaitkan dengan bahan kimia yang berjumlah sekitar 4.000 dalam sebatang rokok. Kanker rongga mulut yang biasa dialami oleh para perokok adalah kanker mulut, lidah, bibir, dan tenggorokan. Kebanyakan pasien dengan kanker rongga mulut meninggal dalam waktu 5 tahun, hal ini karena kanker rongga mulut ditemukan setelah dalam tahap lanjut dan telah berkembang
No comments:
Post a Comment