Dari kacamata medis, kegiatan yang melibatkan energi listrik ini belum terbukti khasiatnya. Voltase listrik yang tidak terukur justru berbahaya bagi tubuh.
"Kita kan tidak tahu ya seberapa besar tenaga elektro magnetnya. Dikhawatirkan tidak menyembuhkan, namun justru merusak organ dalam manusia," tutur dokter ahli saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta, Fitri Oktaviana, Jumat (22/7).
Larangan demi larangan dianggap peserta terapi bak angin lalu. Sri Mulyati, misalnya. Wanita ini sudah 13 tahun mencoba mengobati penyakit diabetes, kolesterol, asam urat, dan darah tinggi yang dideritanya. Ia mengaku terapi rel listrik membuat kondisinya lebih baik [baca: Terapi Rel Dilarang, "Pasien" Makin Banyak].(WIL/ANS)
22 Jul, 2011
--
Source: http://kesehatan.liputan6.com/read/345314/terapi-rel-listrik-dinilai-berbahayaterapi-rel-listrik-dinilai-berbahaya
No comments:
Post a Comment