1) Keladi tikus
Kandungan kimia dan efek farmakologis
Keladi tikus bersifat antivirus dan anti bakteri. Bahan kinia yang terkandung dalam tumbuhan ini masih belum banyak diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki keladi tikus ini antaranya mampu membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker dan menghilangkan efek buruk chemoterapy.
Bagian tumbuhan yang digunakan dan pemanfaatannya
Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Tumbuhan ini sebaiknya digunakan dalam bentuk segar diolah menjadi juice dan langsung diminum sesudah diolah. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan keladi tikus antaranya sbb:
1. Borok luka dan koreng:
tumbuk halus umbi keladi tikus adas (Allyxia reinwardtii BI) secukupnya. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian tubuh yang sakit.
2. Frambusia :
aduk getah keladi tikus dan sedikit kapur sampai rata, lalu tempelkan ramuan pada bagian yang sakkit
3. Kanker: payudara, paru-paru, usus besar, rectum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu, dan pankreas
Rendam seluruh bagian tumbuhan keladi tikus (daun, batang, bunga, umbi) sebanyak 3 batang (50 gram) selama setengah jam , lalu cuci sampai bersih. Tumbuk halus hasil rendaman , tambahkan 40 ml air matang., lalu peras dengan kain. Campurkan setengah sendok madu kedalam larutan, lalu minum larutan 30 menit sebelum makan tiga kali sehari. Air perasan harus segera diminum dan tidak boleh disimpan.
CATATAN
a) Wanita hamil dilarang minum tumbuhan obat ini
b) Panghalusan sebaiknya dilakukan dengan cara ditumbuk, tidak boleh diblender.
c) Bila tangan gatal karena terkena bubuk ini, cuci dengan air gula
d) Hindarkan mata dari tumbukan bahan ini
e) Air sari keladi tikus harus diminum segera, tidak boleh disimpan
f) Tumbuhan keladi tikus mudah busuk bila basah, jadi harus disimpan dikulkas, dengan cara tumbuhan dibungkus dengan kertas lalu dimasukkan kedalam plastik kemudian disimpan dalam kulkas
g) Ramuan keladi tikus diminum saat parut kosong atau sekurang-kurangnya satu jam sebelumnya
h) Pasien yang baru dioperasi, harus menunggu 2 minggu setelah opersi untuk minuman ramuan ini
i) Pangaruh minum ramuan ini adalah pada 2 hari pertama akan terasa mual , sedikit diare, tinja berwarna hitam dan badan lesu
j) Apabila pasien mual dan muntah setelah lama minum ramuan ini maka pemakaian dihentikan sampai gejala hilang. Setelah itu baru minum lagi atau dosisnya
2) Kembang sepatu
Kandungan kimia dan efek farmakologis
Kembang sepatu memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang terkandung dalam daun kembang sepatu diantaranya taraxeryl acetat. Selain itu kembang bunga sepatu mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit dan lendir.
Efek farmakologis yang dimiliki kembang sepatu diantaranya antiviral, anti radang (anti-inflamasi), anti diuretik, menormalkan siklus haid, dan meluruhkan dahak. Bunga kembang sepatu digunakan untuk mengobati aiaraa kencing bernanah , batuk rejan (pertusis), bisul (furun culus), bisul dikepala anak, borok (ulcustripicum), disentri, haid tidak teratur (irregular manstruation), infeksi saluran kencing, keputihan (leucorrhoea), melancarkan haid (emenagog), radang saluran nafas (bronkitis), dan tuberculosis (TBC). Selainan itu daunnya digunakan untuk mengobati bisul, demam karena malaria, gondongan (parotitis), mimisan (epistaxis), radang kulit (dermatitis), radang selaput lendir hidung, radang selaput mata (conjugtivitis), dan radang usus (enteritis).
Bagian tumbuhan yang digunakan
Bunga dan daun segar maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sbb:
1. Air kemih bernanah (gonorrhoea)
Cuci bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g sambiloto (Androgaphis paniculata) lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum tiga kali sehari.
2. Batuk lendir dan darah
Cuci bersih 2 kuntum bunga kembang sepatu lalu di remas-remas. Seduh dengan 400 ml air panas, lalu tutup dalam cawan selama semalam. Saring air esok harinya., tambahkan madu lalu minum pada pagi hari sebelum makan.
3. Batuk rejan (pertusis), radang saluran nafas (bronkhitis)
Cuci bersih 2kuntum bunga kembang sepatu, lalu gling sampai halus. Tambahkan 100 ml air matang hangat dan sedikit garam., lalu peras. Saring dan minum air perasan 2 kali sehari dengan dosis yang sama.
4. Demam karena malaria
Rebus 50 g daun atau bunga kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica papaya), dan 10 g garam inggris (Sulfas magnesicus) dengan ½ liter air sampai mendidih. Minum air rebusan saat masih hangat.
5. Gondongan (parotitis)
Cuci bersih 30 g daun atau bunga kembang sepatu, lalu rebus dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
6. Infeksi sauran kemih
Rebus 15 g akar kembang sepatu, 25 meniran (Phyllanthus urinaria L.), dan 30 g sambiloto (Androgaphis paniculata) dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
7. Keputihan
Rebus 15 g bunga kembang sepatu, 15 g jengger ayam (Celosia cristata L.), dan 30 g kulit delima segar atau 15 g kulit delima kering (Punica granatum L) dalam 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
8. Melancarkan haid dan haid tidak teratur
Cuci bersih 3 kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling sampai halus. Tambahkan 150 ml air matang dan cuka beras putih secukupnya. Saring airnya, lalu minum dua sampai tiga kali sehari masing-masing 300 ml.
9. Mimisan (epistaxis)
Rebus 30 kuntum bunga kembang sepatu kering dengan 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum dua kili sehari.
10. Radang selaput ikat (conjuctivitas)
Rebus 30 g akar kembang sepatu dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lalu minum.
Cara lainya, rebus 15 g daun kembang sepatu dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lalu minum saat masih hangat.
11. Radang usus (enteritis)
Rebus 25 g bunga kembang sepatu dan 50 g sambiloto (Androgaphis paniculata) dalam 600 ml air dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya minum dua kali sehari.
12. Sariawan (aphthae)
Seduh 30 g daun kembang sepatu dengan 100 ml air mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring rebusannya, lalu minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
13. Tuberculosis (TBC)
Cuci bersih 3 kuntum bunga kembang sepatu dan 30 g krokot (Portulaca oleracea L), lalu giling sampai halus dan tambahkan 100 ml air panas. Saring dan minum air seduhan tiga kali sehari bersama satu sendok makan madu masing-masing dengan dosis sama.
Tanaman-tanaman obat di atas saya kutib dari sebuah buku yang di tulis oleh Drs. H. Arief Hariana , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua . terima kasih
No comments:
Post a Comment